Darimana lada putih berasal ?
Tanaman lada yang memiliki nama latin Piper nigrum, merupakan tanaman yang telah ditemukan sejak puluhan abad yang lalu. Terdapat dua jenis hasil olahan buah lada, yaitu menjadi lada putih (white pepper), lada hitam (black pepper) dan green pepper.
Lada putih adalah olahan buah lada yang sudah matang atau sudah cukup usia, yang biasanya ditandai oleh warnanya yang berubah menjadi kemerahan atau kekuningan, dan setelah itu lada yang sudah dipetik akan melewati proses pengelupasan kulit buah dengan cara direndam di air mengalir selama kurang lebih 2 minggu. Dalam kurun waktu tersebut, kulit terluar lada akan membusuk dan menyisakan pericarp buah lada yang putih. Setelah itu, biji lada dijemur dibawah terik matahari selama 3 sampai 5 hari.
Dengan perendaman dan penjemuran tersebut, rasa dan aroma lada yang khas akan terjaga sampai ke tangan konsumen. Lada putih memiliki aroma yang khas dan berbeda dari setiap daerah daerahnya. Aromanya yang kuat menjadikan lada putih terkenal baik di Indonesia maupun dunia.
Bagaimana kualitas lada putih yang baik ?
Berdasarkan standar spesifikasi dari International Pepper Community (IPC), parameter dasar untuk menguji kualitas lada putih adalah dari bentuk, warna, dan karakteristik sensori. Lada putih dengan kualitas baik memiliki bentuk bulat utuh dengan diameter pada kisaran 4.0-6.0 mm serta memiliki tekstur halus pada permukaannya. Warna asli dari lada putih adalah abu-abu kecoklatan hingga putih gading tanpa ditambah pemutih. Karakteristik sensori dari lada putih sendiri ialah memiliki aroma dan rasa sedikit tajam dan aromatik, tidak berbau lembab ataupun berbau tengik.
Lada putih kami dikumpulkan langsung dari para petani lada dengan batas maksimal kadar air sebesar 14%. Kemudian lada putih melalui proses pengolahan di pabrik untuk dibersihkan, disterilisasi, dan dikeringkan sesuai standar yang diinginkan. Proses pembersihan lada putih merupakan proses yang cukup penting dikarenakan proses pemanenan yang masih tradisional menyebabkan masih adanya batu, kotoran dan mikroba pada bahan baku.
Produk lada putih dibagi menjadi beberapa grade sesuai dengan kebutuhan pembeli. Parameter yang kami gunakan antara lain; kadar air (12-14%), kadar piperin (4-6%) dan juga parameter mikrobiologi seperti jumlah E. coli <3 MPN/g dan negatif Salmonella.
Produksi lada putih di Indonesia.
Produksi lada putih di Indonesia didominasi oleh 3 daerah, yaitu Provinsi Bangka Belitung, Sulawesi, dan Kalimantan, penghasil lada terbanyak berasal dari Bangka Belitung.
Cahaya Pelita Surya dapat memproduksi lada sekitar 1500 ton per tahun dan menyuplai lada ke berbagai perusahaan makanan dengan kapasitas produksi sebesar 120-130 ton per bulan. Kami memproduksi lada putih dalam bentuk utuh (whole), pecahan (crack), dan bubuk (powder) sesuai dengan kebutuhan pembeli.